Sejak duduk di DPD-RI (2009-2014), dan kini di DPR-RI (2014-2019), alhamdulillah Elnino selalu ditunjuk sebagai salah satu dari 45 orang yang bertugas sebagai Narasumber MPR-RI dalam rangka Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dia menjadi narasumber di berbagai forum yang dilaksanakan di berbagai daerah oleh berbagai organisasi. “Menjadi narasumber itu bukan hanya proses mengajar, tetapi sesungguhnya merupakan proses belajar…. Belajar dari para intelektual dan rakyat di seluruh Indonesia,” kata Elnino.
Salah satu pelajaran penting bagi Elnino adalah betapa beragam dan beranekanya rakyat di bangsa ini, bukan hanya berbeda agama dan suku, tetapi juga berbeda perspektif, berbeda sudut pandang ketika melihat suatu persoalan kenegaraan dan kebangsaan. Sungguh, Indonesia adalah anugerah dari Allah SWT ketika semua perbedaan itu berkumpul dan terekat sebagai suatu bangsa, suatu negara.
FUNGSI ELNINO SEBAGAI SEKRETARIS FRAKSI GERINDRA DI MPR-RI
Elnino menjadi salah satu pimpinan fraksi yang ikut dalam rapat-rapat penting MPR-RI yang berkaitan dengan konsepsi perubahan konstitusi (Undang-Undang Dasar / aturan tertinggi di atas Undang-Undang) kedepan. Yang dapat kami ceritakan singkat di sini adalah bahwa suasana rapat di MPR-RI agak berbeda dengan rapat di DPR-RI. Jika di DPR-RI pembahasannya agak ‘panas’, banyak interupsi dan keputusan terkadang pakai voting (banyak- banyakan suara), di MPR-RI justru suasana jauh lebih ‘adem’ dimana keputusan-keputusan lebih banyak diambil secara musyawarah mufakat. Para pimpinan MPR-RI dan pimpinan Fraksi-Fraksi di MPR-RI memperlihatkan dengan jelas bahwa mereka adalah negarawan- negarawan yang menjunjung tinggi kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan kelompok, apalagi perorangan.
